KESANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS V DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 150/VI LUBUK BUMBUN
Keywords:
Kesantunan Berbahasa, Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa, Proses Pembelajaran di KelasAbstract
ABSTRAKFakta bahwa masih ditemukannya siswa di SD Negeri 150/VI Lubuk Bumbun melakukan pelanggaran kesantunan berbahasa mendorong penulis melakukan penelitian ini. Jika siswa menggunakan bahasa yang tidak sopan, mereka akan menjadi generasi yang kasar, tidak bermoral, dan tidak memiliki karakter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan berbagai jenis pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa yang dilakukan oleh siswa kelas V di SD Negeri 150/VI Lubuk Bumbun selama proses pembelajaran. Sumber data penelitian adalah guru dan siswa kelas VA. Data pada penelitian ini berupa data kualitatif tentang kata, kalimat, atau tuturan yang diucapkan secara lisan oleh siswa di kelas VA. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data ini dilakukan melalui teknik observasi dengan merekam menggunakan handphone dan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi, penyajian, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah siswa di kelas VA melanggar prinsip kesantunan berbahasa atau maksim. Mereka melanggar enam maksim: kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kerendahan hati, kemufakatan, dan kesimpatian. Dari 36 tuturan yang melanggar keenam maksim, kelas VA siswa SD Negeri 150/VI Lubuk Bumbun lebih banyak melanggar maksim penghargaan sebanyak 17 tuturan berupa memarahi temannya, menghina, mencaci, dan menunjukkan sikap tidak hormat. Pelanggaran yang dilakukan oleh sesama siswa ditemukan pada enam maksim yang telah disebutkan, sedangkan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa terhadap guru hanya ditemukan pada maksim penghargaan, kerendahan hati dan kemufakatan.